Dbs Indonesia Kartu Kredit
PT Bank DBS Indonesia berdiri pada tanggal 1989, dan kemudian segera menjadi bagian dari kelompok usaha DBS Group di Singapura. PT Bank DBS Indonesia merupakan salah satu dari banyak bank yang berdiri di Asia. Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan secara menyeluruh untuk koperasi, UKM, dan melayani aktivitas perbankan konsumen. Dengan diakuinya bank DBS sebagai “Best Wealth Manager in Indonesia” oleh The Asset dan “Best Foreign Exchange Bank in Indonesia” oleh Global Finance, Bank DBS Indonesia juga menerima predikat ‘Sangat Baik’ untuk kategori Aset Rp50 Triliun sampai dengan di bawah Rp100 Triliun dari Infobank yang semakin memantapkan eksistensi Bank DBS sebagai bank dengan layanan perbankan terbaik di Indonesia. Selain menyediakan layanan perbankan terbaik untuk masyarakat Indonesia, Bank DBS juga turut memberikan kontribusi lebih terhadap masyarakat melalui pengembangan wirausaha sosial sebagai fokus area tanggung jawab sosial perusahaan.
Live Bigger, Smarter, Better with installments up to 60 months
KOMPAS.com - Bank DBS Indonesia menerbitkan Kartu Kredit digibank Z Visa Platinum, kartu kredit yang terbuat dari bahan yang didaur ulang atau recycled PVC plastic (polyvinyl chloride).
Head of Card and Loan Business PT Bank DBS Indonesia, Ari Lastina mengatakan, inovasi terbaru ini menjawab kebutuhan generasi muda, terutama Gen Z dan Milenial yang semakin memerhatikan masalah keberlanjutan dan lingkungan.
“Gen Z dan Milenial saat ini sangat peduli dengan masa depan planet kita. Sehingga melalui peluncuran kartu kredit daur ulang ini, kami ingin memberikan mereka solusi keuangan yang tidak hanya fungsional tetapi juga selaras dengan nilai-nilai pelestarian lingkungan yang mereka miliki,” kata Ari, dalam pernyataan resminya, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: DBS Indonesia Salurkan Rp 801 Miliar untuk Bisnis Biodiesel Permata Group
Ia menjelaskan, setiap kartu kredit digibank Z Visa Platinum yang dicetak dengan bahan daur ulang akan mengurangi limbah plastik sebesar 3,18 gram/kartu dan mengurangi emisi CO2 sebesar 7 gram.
“Kami percaya bahwa dengan menggabungkan teknologi keuangan modern dengan komitmen terhadap keberlanjutan, kami dapat mendukung generasi muda dalam perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," imbuhnya.
Produk ini, kata Ari, merupakan wujud pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni Responsible Banking dan Impact Beyond Banking, yang mengintegrasikan keberlanjutan dalam produk dan layanan perbankan. Sekaligus, memberikan kontribusi kepada masyarakat luas, di luar lingkup perbankan.
Ari menjelaskan bahwa riset First Insight tahun 2021 menyatakan bahwa 73 persen generasi muda bersedia membayar lebih untuk produk yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Baca juga: Maybank Indonesia Targetkan Penyaluran Green Financing Rp 3 Triliun
Riset McKinsey tahun 2023 juga menunjukkan hasil yang sama. Saat ini, Gen Z dan Milenial mempertimbangkan aspek personal, sosial, dan dampak suatu produk terhadap lingkungan dalam pengambilan keputusan atas pembelian.
Oleh karena itu, kata dia, kartu ini juga memiliki beberapa fitur. Pertama, keleluasaan bertransaksi lewat fitur pay later 0 persen hingga 6 bulan yang bisa dinikmati untuk transaksi dimana pun dan kapan pun.
"Melalui kerja sama ini, nasabah diajak untuk berkontribusi langsung dengan menyumbangkan 0,5 persen dari nilai transaksi menggunakan digibank Z Visa Platinum dari tanggal 18 September-31 Desember 2024 untuk aksi pembersihan Sungai Ciliwung dari sampah plastik," pungkasnya.
Masukkan tanggal lahir dan nama gadis ibu kandung, kemudian klik ’Lanjut’, setelah itu buat PIN baru dan ketik ulang PIN untuk konfirmasi, lalu klik ‘Lanjut’
Sesuai dengan peraturan bank indonesia No. 14/2/PBI/2012 dan surat Edaran Bank Indonesia No. 14/17/DASP mengenai Penyelengaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu.
Mohon kesediaan Anda meluangkan waktu untuk memperbarui data Anda melampirkan dokumen pendapatan Anda (slip gaji terakhir atau copy SPT 1721/A1/A2 Atau SPT 1770) yang terkini kepada kami.
Anda dapat memperbaharui data anda pada website mandirikartukredit.com dan dokumen pendapatan Anda dapat diemail ke [email protected]
Untuk informasi lebih lanjut hubungi Mandiri call 14000
PT Bank DBS Indonesia meluncurkan kartu kredit Digibank Z Visa Platinum yang menggunakan bahan baku daur ulang yang ramah lingkungan. DBS menargetkan bisa meraih 50.000 nasabah baru dalam setahun ke depan lewat peluncuran kartu kredit tersebut.
Head of Card and Loan Business PT Bank DBS Indonesia Ari Lastina mengatakan kartu kredit ini diluncurkan untuk merespons permintaan dari nasabah. "Kami menemukan banyak studi yang menyebutkan 73% Generasi Z dan Milennial bersedia membayar lebih mahal asalkan produk tersebut berdampak positif terhadap lingkungan," ujar Ari, dalam Talk Show Peluncuran Digibank Z Visa Platinum, di Jakarta, Rabu (18/9).
Sekitar 85% dari bahan baku kartu kredit tersebut adalah material daur ulang. "Yang tidak bisa diganti hanya kartu cip dan antena di dalam," kata Ari.
Ia menambahkan, ada beberapa penawaran menarik yang diberikan kepada pengguna kartu kredit Digibank Z Visa Platinum. Misalnya, persetujuan kartu kredit secara digital yang hanya membutuhkan waktu 60 detik. Selain itu, ada fitur pay later cicilan nol persen dengan tenor hingga enam bulan. Kartu kredit ini juga bisa diakses melalui aplikasi Digibank selama 24 jam.
DBS Bank bermitra dengan Grab EV yang memberikan diskon 20% untuk perjalanan yang dipesan oleh pengguna kartu kredit tersebut. Nasabah pengguna kartu kredit ini juga bisa mendapatkan promosi menarik di Kompas Travel Fair yang akan berlangsung pada 20-22 September mendatang.
DBS menggandeng Visa sehingga kartu kredit ini bisa digunakan di 130 negara. Ada juga fitur contactless (nirsentuh) yang memudahkan konsumen menggunakan kartu kredit ini untuk membayar transaksinya.
Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia, mengatakan kartu kredit ramah lingkungan pertama di Indonesia ini merupakan terobosan yang sangat baik dan ditunggu-tunggu oleh generasi muda. "Gen Z dan Millennial ini memiliki split brain budgeting. Di satu sisi, mereka mau saving tetapi di sisi lain mereka juga senang memanjakan diri dengan barang dan experience, sehingga cocok dengan kartu kredit ini," tuturnya.
DBS Menggandeng Waste4Change
Pada kesempatan itu, DBS Bank Indonesia juga menggandeng Waste4Change. Ari mengatakan sejak hari ini hingga akhir tahun 2024, sebesar 0,5% dari transaksi kartu kredit Digibank Z Visa Platinum akan disumbangkan kepada Waste4Change untuk pembersihan Sungai Ciliwung.
M. Bijaksana Junerosano, CEO Waste4Change, mengatakan DBS Bank Indonesia sudah sejak lama menjadi mitra Waste4Change dalam pengelolaan sampah di semua kantornya. "Pada 23 September mendatang, kami akan membersihkan sampah di area Ciliwung dan DBS akan menanam pohon dan menebar benih ikan," ujarnya.
Menurut Sano -panggilan akrab Junerosano- sampah dari hasil pembersihan Sungai Ciliwung tersebut akan diolah oleh Waste4Change sehingga tidak ada yang kembali ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kami mendorong korporasi-korporasi untuk menggunakan bahan-bahan daur ulang. Kalau perlu, pemerintah bisa membuat aturan untuk meningkatkan TKDU (tingkat kandungan daur ulang)," kata Sano. Hal tersebut diyakini akan membuat semakin banyak pihak mengelola dan mengolah sampah dengan baik karena permintaan terhadap bahan baku hasil daur ulang meningkat.
Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia merilis Kartu Kredit digibank Z Visa Platinum yang terbuat dari bahan yang didaur ulang atau recycled PVC plastic (polyvinyl chloride). DBS Indonesia pun menargetkan 50.000 kartu bisa terbit hingga akhir 2024.
Consumer Banking Director DBS Indonesia Melfrida Gultom menyampaikan peluncuran ini juga menjadi upaya menjaga daya saing DBS Indonesia di pasar di tengah layanan buy now, pay later atau paylater yang makin populer.
Dia juga menyebut milenial dan Gen Z yang berumur 25-30 tahun ini berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan kredit. Pasalnya, segmen ini berada dalam kelompok usia produktif dan sering kali aktif dalam transaksi digital dan konsumsi produk keuangan seperti kartu kredit.
"Untuk Z Card ini 2024 ini kami targetkan 50.000 [kartu]. Adapun, dengan target yang cukup ambisius ini, saya rasa jelas kita menyikapi penurunan tingkat suku bunga dengan positif lewat pilihan produk," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (20/9/2024).
Lebih lanjut, terkait mitigasi risiko soal kualitas kredit, menurutnya hal ini sudah masuk dalam risk appetite perseroan, di mana pihaknya memiliki pedoman yang tidak hanya mengukur kemampuan berdasarkan gaji atau pendapatan, namun juga melacak riwayat pinjaman seseorang. "Itu masuk ke dalam parameter pemberian kartu kredit,” ungkap Melfrida.
Sebelumnya, Head of Card and Loan Business DBS Indonesia Ari Lastina juga mengatakan inovasi terbaru ini menjadi suatu jawaban untuk kebutuhan generasi muda, terutama Gen Z dan Milenial yang semakin memerhatikan masalah keberlanjutan dan lingkungan namun tetap memanfaatkan fitur kartu kredit.
Riset First Insight tahun 2021 menyatakan bahwa 73% generasi muda bersedia membayar lebih untuk produk yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Selain itu, temuan dari riset McKinsey tahun 2023 juga menunjukkan hasil yang senada yakni bagaimana Gen Z dan Milenial saat ini mempertimbangkan aspek personal, sosial, dan dampak produk tersebut terhadap lingkungan dalam pengambilan keputusan atas pembelian suatu produk.
“Gen Z dan Milenial saat ini sangat peduli dengan masa depan planet kita. Sehingga melalui peluncuran kartu kredit daur ulang ini, kami ingin memberikan mereka solusi keuangan yang tidak hanya fungsional tetapi juga selaras dengan nilai-nilai pelestarian lingkungan yang mereka miliki,” katanya.
Dia menyebut, dengan menggabungkan teknologi keuangan modern dengan komitmen terhadap keberlanjutan, membuat perseroan dapat mendukung generasi muda dalam perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Selain membawa konsep keberlanjutan, DBS Indonesia pun memfasilitasi beragam nilai tambah atas produk ini. Pertama, keleluasaan bertransaksi lewat fitur pay later 0% hingga 6 bulan yang bisa dinikmati untuk transaksi di mana pun dan kapan pun. Kedua, transaksi yang efisien melalui aplikasi digibank by DBS yang dapat diakses kapan pun.
Ketiga, akses terhadap berbagai promo harian dan promo ekslusif seperti Buy 1 Get 1 Free, hemat 50% di berbagai merchant pilihan setiap hari, hingga potongan 20% di Grab EV (electric vehicle).
Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari pun menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif DBS dalam memahami kebutuhan Gen Z dan Milenial, yang peduli terhadap lingkungan sembari tetap memberikan pilihan pembiayaan yang fleksibel seperti pembayaran cicilan untuk gaya hidup mereka.
“Kami berharap peluncuran kartu kredit digibank Z Visa Platinum akan memberikan solusi ideal bagi para anak muda untuk dapat mengelola keuangan mereka dari sisi fleksibilitas dan kenyamanan,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Kartu kredit digibank Z Visa Platinum dengan kartu fisik berbahan daur ulang akan tersedia bagi nasabah mulai tanggal 15 Oktober 2024.
Untuk memperluas dampak positif dari inisiatif ini, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan Waste4Change, sebuah social enterprise yang bergerak di bidang pengelolaan sampah sekaligus penerima dana hibah DBS Foundation 2021.